Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nyasar Bukan Akhir : Temukan Arah Baru





Pada setiap ribuan perjalanan yang pernah di tempuh. Pasti salah satunya atau lebih, kita pernah menemui sebuah jalan dimana jalan yang sama sekali tidak kita inginkan atau bukan tujuan kita sebenarnya. Kata lainnya tersesat atau nyasar. Bukan sebuah daerah yang kita inginkan berada disana.

Pengalaman tersesat merupakan sebuah pengalaman yang tidak menyenangkan. Bisa jadi pengalaman tersesat menjadi suatu moment yang di hindari. Karena dengan tersesat, akan ada waktu yang terbuang. Energi yang hilang lebih besar dari seharusnya dan sabar yang harus ditata.

Namun, pada sebuah kejadian. Tentulah ada hikmah. Bagimana Columbus yang menemukan benua Amerika akibat dari arah yang tidak sesuai dengan yang ia tuju bahkan tidak pernah pula ia pikirkan sebelumnya. Menemukan sesuatu yang baru. Dimana daerah yang bisa jadi tidak pernah kita kenal.

Menyelami hal-hal baru, dimana kondisinya bukan sama sekali sesuatu yang kita tuju atau inginkan, tentunya meresahkan hati. Jika tidak mampu mengenali emosi yang tercipta, maka kita akan mudah dikuasai. Lalu tiada hentinya merutuki keadaan yang mungkin, kondisi tersesat atau nyasar merupakan bagian dari salah kita.

Jadi pada hakikat tersesat sebenarnya, ada sesuatu yang ingin, Allah tunjukan. Bahkan pada kondisi konotasi sekalipun ‘tersesat’ dalam memilih jalan hidup. Disana, jika kita mampu menelaah lebih jauh, kita merasakan betapa lelah jika terlalu lama berada di jalan yang ‘sesat’.

Temukan hikmah dari sebuah kejadian tersesat. Lalu, menata kembali pikiran untuk kita mampu menemukan jalan yang sebenarnya.

Duren Sawit, 06 Maret 2018